Terbatas


Berapa lama lagi aku hidup?
Sampai kapan batas usiaku?
Setiap hari, usiaku bertambah
Berbanding terbalik dengan waktu yang tersisa
Aku sadar aku terbatas
Waktu dan tubuhku akan habis
Aku akan pergi dari perantauan dunia ini

Aku fana
Bagi-Mu hidupku seperti sesuatu yang hampa
Ya, setiap manusia adalah kesia-siaan!
Ia hanyalah bayangan yang berlalu!
Ia hanya mempeributkan yang sia-sia dan menimbun,
Tapi tidak tahu siapa yang meraupnya nanti

Aku akan berlalu cepat tapi tidak tanpa tujuan
Tempat rantau bukan tempat untuk buang waktu sia-sia
Aku harus bekerja tanpa melihat hasil orang
Aku harus hidup walaupun di tempat rantau

Waktuku dan kemampuanku terbatas
Aku tidak dapat melakukan semuanya
Tapi Dia telah memberiku modal untuk maksimal dalam keterbatasn
Aku harus menemukannya untuk bertanggung jawab hingga akhir
Hingga waktunya aku pergi dari tanah rantau ke tanah kelahiran dan kediaman kekalku

Comments

Popular posts from this blog

(Review Film) Dead Time: Kala

Museum Basoeki Abdullah: Menikmati Lukisan dan Sejarah di Selatan Jakarta

Diam & Dengarkan: Katarsis dalam Sebuah Retreat di Balik Layar Kaca